Senin, 09 Mei 2011

proses pengolahan limbah cair




1.      Pengolahan pertama (primary treatment)
Yang ditujukan untuk mereduksi material padat atau sifat fisik air limbah, misalnya: kertas, ranting, daun dan partikel dengan diameter 0,2 mm yang cukup berat seperti pasir, kerikil, dll.
Macam-macam Unit Pengolahan Pertama (Premary Treatment)
a.       Penyaringan (screening)
Penyaringan dilakukan untuk material-material kasar yang terkandung dalam air limbah seperti ranting, kayu, kertas, dan lain-lain. Fungsi lain dari penyaringan adalah untuk melindungi pompa dan peralatan mekanikal lainnya terhadap terjadinya penyumbatan atau kemacetan. Penyaringan air limbah diklasifikasikan dalam dua macam yaitu saringan halus (Fine screen) dan saringan kasar (Coorse screen).

b.      Penangkap pasir (Grit removal/ grit chamber)
Air limbah umumnya mengandung bahan-bahan padatan anorganik (khususnya air limbah domestik) seperti pasir, kerikil, kulit telur, pecahan kaca dan serpihan logam. Kebanyakan bahan tersebut bersifat abrasif dan akan menimbulkan gangguan terhadap akselerasi sistem pompa yang dioperasikan dan sifat lain yaitu tidak mudah terurai (Unbiodegradasible) serta meningkatkan jumlah endapan sehingga mengurai volume digester. Fasilitas penangkap pasir ini bekerja secara gravitasi, umumnya berbentuk saluran terbuka yang dilengkapi dengan bak pengendap.

c.       Penghancuran (Communiting)
Unit ini berfungsi untuk mengahasilkan material-material kasar yang tidak tersaring, menjadi material-material kecil dalam ukuran 8mm. alat pengaturnya dinamakan communicator. Unit ini umumnya diletakkan melintang pada saluran pembawa air limbah, sehingga saluran iar limbah dipastikan akan melewati mulut unit penghancur ini.  

d.      Penangkap pertama
Unit ini didesain untuk mereduksi zat-zat padat tersuspensi yang ada dalam air limbah. Kebanyakan material zat padat tersuspensi secara alamiah berbentuk flokulan. Sistem pengendap awal dioperaikan dalam 2tipe yaitu, sistem pengendapan dengan penambahan bahan koagulan dan sistem pebgendapan tanpa bahan koagulan. Unit pengendapan awal ini umumnya berbentuk lingkaran atau empat persegi panjang.   

e.       Bangunan penangkap lemak (Grease trap)
 Unit pengolahan air limbah yeng berfungsi untuk memisahkan lemak atau minyak (Grease). Lemak akan mengapunh pada suhu 200C. selanjutnya lemak yang tertangkap dibersihkan secara berkala dengan cara manual ataupun mekanik.

f.       Equalisasi
Unit pengolahan air limbah yeng berfungsi untuk meratakan beban pencemar air limbah (mencampur untuk menjadi lebih homogen) serta untuk mengurangi atau mengendalikan variasi karekteristik air limbah agar tercapai kondisi optimum untuk proses lebih lanjut. Secara teknis unit ini berfungsi untuk :
·         Meredam beban kejut akibat adanya fluktuasi beban organik yang dapat mengganggu proses biologik aerobik.
·         Mengendalikan ph air limbah melalui pencampuran limbah asam dan limbah basa, sehingga mengurangi biaya pembelian asam/basa.
·         Mengurangi fluktuasi aerobik sehingga bebabn hidrolis yang tinggi dapat mengganggu proses lumpur aktif.
·         Memecah konsentrasi bahan beracun yang memasuki bak pengolah biologis sehingga mematikan mikroorganisme yang ada.

g.      Netralisasi
Beberapa limbah industri umumnya bersifat asam/basa, sehingga memerlukan netralisasai sebelum dialirkan ke proses lanjut atau dibuang ke badan air penerima. Untuk menjamin keberhasilan proses biologis (penguraian oleh mikroba) diperlukan ph pada angka kisaran 6,5 - 8,5. Jenis-jenis proses netralisasi :
·         Pengadukan limbah asam dan basa
·         Netralisasi limbah asam dengan serbuk batu marmer
·         Pengadukan asam dengan lumpur aktif
·         Pengadukan dengan limbah alkalin
2.      Pengolahan Kedua (Secondary Treatment)
Yang terdiri dari onversi biologis zat terlarut dan kolodial organik menjadi bio massa yang dapat dihilangkan dengan cara pengendapan. Pengolahan kedua sering juga disebut sebagai pengolahan biologis yaitu pengolahan sistem pengolahan air limbah yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme dengan bantuan atau tanpa bantuan oksigen.
Dalam proses pengolahan biologis mikroorganisme memanfaatkan zat organik dalam air limbah sebagai suplai bahan makanan dan mengkorversi dalam sel biologis atau yang disebut bio massa. Macam – macam aplikasi sistem pengolahan biologis adalah :
a.       Lumpur aktif (aktivated sludge)
b.      Trickling Filter
c.       Bio Tower
d.      Kolam Stabilisasi (stabilitation ponds)
e.       Parit Oksidasi (oxydation ditch)
f.       Aerobik Bio Filter
g.      Sequenzing Beds Reaktur dan modifikasi lainnya.
3.      Pengolahan Lanjut
Pengolahan lanjut sering juga disebut sebagai pengolahan ketiga karena pada dasarnya pada pengolahan tahap ini adalah proses pengolahan limbah cair yang ditujukan untuk menyempurnakan hasil – hasil pada proses –proses pengolahan sebelumnya, yaitu pada tahap proses pengolahan fisika dan biologis. Sifat pengolahan ketiga ini sangat bergantung dari kualitas hasil proses pengolahan pada tahap – tahap sebelumnya, artinya bahwa proses pengolahan ketiga hanya diperlukan bila masih ada material – material pencemar yang masih perlu dihilangkan sebelum dilakukan pembuangan ke badan air penerima. Macam bentuk proses pengolahan ketiga antara lain adalah proses desinfeksi, pertukaran ion dan sebagainya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar